اَلْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَمَّا
بَعْدُ .
Para Bapak Ibu Saudara hadirin hadirat wabil Khusus Mempelai berdua yang dimulyakan
Allah.
Sebelum terlaksana ijab kabul, perkenankanlah saya untuk menyampaikan
sepatah dua patah kata, sebagai pelengkap serta kesempurnaan pada
saat-saat yang berbahagia ini serta saat yang mengesankan dan saat yang tak
mudah dilupakan bagi kita, terutama bagi mempelai berdua, yaitu suatu upacara
yang sangat penting bagi kehidupan seseorang ialah upacara Akad Nikah.
Saya katakan sangat penting karena, masalah perkawinan bagi kehidupan seseorang
merupakan masa peralihan dari Alam Dewasa ke alam Berumah Tangga yang
menjadikan kesan kesempurnaan dalam hidup tiap-tiap umat, tanpa adanya
akad nikah, tak mungkin akan terbina rumah tangga yang sejahtera, untuk itu,
agama memerintahkan membina rumah tangga yang aman dan sempurna dengan melalui
melaksanakan nikah sebagaimana yang telah ditentukan oleh syari’at agama yang
telah diatur oleh pemerintah dalam pelaksanaannya.
Oleh karena itu Allah menciptakan
manusia berupa Pria dan Wanita agar saling menyempurnakan kehidupannya
bersama-sama karena itu seorang Pria belum sempurna hidupnya sebelum beristri.
Demikian halnya seorang wanita belum lengkap hidupnya sebelum bersuami.
Hadirin yang budiman arti pernikahan
yaitu, suatu ikatan lahir batin yang diperintahkan oleh agama, antara seorang
laki-laki dan seorang perempuan untuk memenuhi hajat hidup bersama dan berrumah
tangga untuk memperoleh keturunan yang syah, dengan sarat-sarat yang ditentukan
oleh syariat agama.
Para hadirin dan mempelai berdua,
ada juga orang yang merasa takut menjalankan pernikahan karena terlalu banyak
pertimbangan dari segi laba dan ruginya dalam pernikahan. Jadi seolah-olah
pernikahan harus menunggu kalau hartanya sudah melimpah sekalipun jadi jejaka
tua. Padahal perkawinan sangat simpel dan sederhana, sehingga hanya kapital
sepeda ontel, mereka berani melaksanakan perkawinan, asalkan kedua mempelai itu
ada kesiapan untuk berumah tangga dan tahu betul bahwa pernikahan adalah sunnah
rosul dan termasuk ibadah.
Maka dengan rasa tawakkal dan penuh
keyakinan serta bertanggung jawab dan di awali dengan Bismillahirrohmanirrohim
ternyata banyak yang sukses dan berbahagia sampai kaken-kaken ninen- ninen.
Rosululloh bersabda
اَلنِّكَاحُ
سُنَّتِيْ وَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ
Perkawinan adalah Sunnahku,
barangsiapa tidak mengikuti sunnah-Ku, maka ia tidak termasuk golongan-Ku.
Namun ada juga seorang yang kaya
raya, pernikahan dilaksanakan di hotel mewah yang berbintang, dihadiri para
pejabat yang ternama serta menghabiskan biaya yang besar nominalnya namun
perkawinan baru berselang beberapa bulan, rumah tangganya porak poranda dan
terjadilah perceraian. Karena kurangnya memahami aturan-aturan pernikahan dan
mungkin tidak didasari dengan ibadah tetapi semata-mata hanya mengikuti nafsu
birahi belaka. Maka akhirnya tidak mendapatkan kebahagiaan dari Allah SWT.Melainkan
hanya kebencian dari Allah SWT. Maka yang penting bagi pasangan calon suami
istri harus selalu ingat dan faham betul firman Allah :
وَعَاشِرُوْهُنَّ
بِالْمَعْرُوْفِ
Pergaulilah istrimu dengan baik.
Di dalam ayat tersebut, Allah
memperingatkan pada calon suami untuk berlaku baik dalam segala bidang dan
dalam urusan rumah tangga diantaranya adalah: bergaul dengan istri dengan cara
yang ma’ruf baik dalam tutur kata maupun dalam perbuatan.
Rosululloh SAW bersabda :
أَكْمَلُ
الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ
لِنِسَائِهِمْ
Orang mu’min yang paling sempurna
imannya ialah yang terbaik budi pekertinya, dan orang pilihan diantara kamu
ialah yang berbuat baik kepada istri-istri mereka. (HR.Tirmidzi dan Ibnu Hibban
dari Abu Hurairah)
Rosululloh bersabda
مَا أَنْفَقَ
الرَّجُلُ فِيْ بَيْتِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَدَمِهِ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ
Segala sesuatu yang diberikan oleh
suami dalam rumah tangganya untuk istrinya, anak-anaknya dan pembantunya maka
hal itu menjadi sodaqoh baginya (HR. Tobroni)
Sekarang sebaliknya bagaimana
menjadi seorang istri yang baik, istri baik ialah wanita yang mengerti
tugas-tugasnya dan tidak banyak tuntutan.
Sabda Nabi Muhammad SAW
وَالْمَرْأَةُ
رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَاوَوَلَدِهِ
Kaum wanita adalah pemimpin/ bertanggungjawab
atas rumah tangga suaminya dan anak-anaknya.
Ada Hadits lain menerangkan bahwa
Wanita yang paling baik ialah bila engkau lihat maka ia menggembirakan, bila
engkau perintah mentaatinya dan bila engkau tidak di rumah ia menjaga hartamu
dan menjaga dirinya.
Demikian beberapa pelajaran dari
Rasululloh untuk mempelai berdua. Dan kami doakan semoga pernikahan ananda
berdua betul-betul barokah dan manfaat serta diridhoi Allah SWT. Dan semoga
dapat menemukan rasa sakinah, mawaddah, warohmah. Amiin Ya Robbal Alamiin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar