STOP GRATIFIKASI KUA

STOP GRATIFIKASI KUA

Kamis, 04 Juni 2015

TAWAKKAL



Dua ciri penting iman ialah bertawakal kepada Allah dan mematuhi perintah-Nya. Inilah yang membedakan orang beriman dengan orang yang tidak beriman.
Seorang kafir melihat dunia sebagai tempat yang kacau balau. Dia menganggap bahwa keberadaannya di dunia adalah suatu hal yang kebetulan dan menganggap bahwa kejadian yang terjadi di sekelilingnya juga suatu hal yang kebetulan. Sudut pandang semacam itu merusak mental manusia. Dia senantiasa merasa tidak aman dan tidak mempercayai siapapun. Tidak ada satu orangpun yang dapat mengurangi rasa takutnya pada masa depan. Dia menggunakan sebagian besar waktunya untuk membuat perencanaan. Ratusan bahkan ribuan hal yang dia anggap memberikan kebebasan justru mengecewakannya. Dia merasa lemah dan terus-menerus memelihara penyakit "mental" yang tidak dapat disembuhkan. Dia selalu khawatir bahwa suatu hari akan terjadi hal yang tidak diharapkan seperti kehilangan pekerjaan atau seseorang yang dia cintai. Dengan mempercayai bahwa bencana itu terjadi secara acak, dia merasa amat sangat ketakutan. Hal ini juga berarti menganut prinsip kebebasan sebagai tuhan; sebab dengan begitu dia tidak percaya bahwa segala sesuatunya sudah dikendalikan dan ditentukan sebelumnya oleh Allah. Hal seperti ini diterangkan dalam beberapa ayat: "Aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian juga. Tiada sesuatupun makhluk bergerak, melainkan Dia renggutkan gombaknya Maksudnya: menguasai sepenuhnya. Sesungguhnya Tuhanku itu di atas jalan yang lurus Maksudnya: selalu berbuat adil Hud:56 dan "Dan kepunyaan Dialah semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, semuanya taat dan patuh kepadaNya.Ar-Rum:26. Ayat-ayat tersebut hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang berpengertian.
Seorang mukmin secara fundamental yakin atas kenyataan bahwa "Allah mengatur semua urusan."Ar-Ra'du:2. Dia sadar betul bahwa setiap kejadian sudah ditakdirkan sebelumnya. Itulah sebabnya dia tidak pernah menganggap suatu kejadian sebagai sesuatu yang sial walaupun tampaknya menyialkan. Hal itu karena dia yakin bahwa semua ciptaan Allah itu tidak ada yang percuma sehingga dia yakin bahwa kejadian apapun yang menimpa hidup seorang mukmin adalah ditujukan untuk kebaikan. Bahkan pada hal yang paling buruk sekalipun, seorang mukmin hendaknya bertekun dan bertawakal kepada Allah hingga Allah membaliknya menjadi suatu hal yang baik.
Dalam hidupnya yang sulit, seorang mukmin menemukan pertolongan dan kedamaian. Ketika membaca Al-Qur'an, kita menemukan bahwa para Rasul dan pengikutnya mengalami kejadian-kejadian yang tampaknya merugikan. Hampir setiap orang beriman difitnah, diancam, dianiaya, dihina, dan sebagiannya lagi dibunuh. Namun semua hal ini tidak mengecilkan hati mereka sekalipun datang badai besar dan angkatan perang terkuat, mereka tetap teguh dan kuat serta tidak pernah menyerah. Mereka mampu berbuat demikian karena sadar betul bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah dan percaya bahwa semua itu akan membawa kebaikan. Orang beriman sadar betul bahwa Allah selalu menyediakan bimbingan kepada mereka dan tidak membebani melebihi kemampuan seseorang memikul. Di dalam Al-Qur'an, ratusan ayat memerintahkan manusia untuk bertawakal dan mematuhi Allah, salah satunya:
Katakanlah! Kami sekali-kali tidak akan ditimpa musibat, kecuali apa yang telah ditakdirkan Allah kepada kami; dan orang-orang yang beriman hendaklah bertawakal sepenuhnya kepada Allah itu.At-Taubah:51
Bertawakal itu sendiri memiliki arti "melakukan sesuatu sebaik-baiknya dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Tetapi konsep tawakal di dalam Al-Qur'an memberi arti lebih dari itu.
Dalam hal ini kita harus menghindari salah pengertian. Menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah bukan berarti berhenti berbuat dalam urusan sehari-hari. Seorang mukmin terlibat dalam setiap tingkat permasalahan dan memikul semua tanggung jawab. Bertawakal kepada Allah terletak pada kesadaran bahwa segala sesuatunya berada dalam kendali Allah sambil tetap berbuat dengan sebaik-baiknya.
Doa para Nabi yang tertulis di dalam Al-Qur'an mengingatkan kita tentang pentingnya hal ini. Dalam surat An-Naml Nabi Sulaiman berkata: "...Wahai Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kepada orang tuaku, supaya aku dapat menyumbangkan karya yang Engkau restui serta masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang salih."(An-Naml:19). Doa ini secara tegas mengungkapkan bahwa Nabi Sulaiman sadar bahwa dia dapat melakukan tugasnya hanya ketika Allah berkehendak dan meminta-Nya untuk memberinya izin ketika dia berbuat.
Seorang mukmin sadar betul bahwa segala yang ada dan juga dirinya, berada di bawah kendali Allah. Akibatnya seorang mukmin menjadi luar biasa berani menantang dunia seorang diri dengan tenangnya dan percaya diri seolah-olah tidak ada bahaya menimpa. Sikap yang seorang mukmin tunjukkan pada saat mengalami kesulitan digambarkan dalam banyak kisah di dalam Al-Qur'an. Kisah Nabi Nuh adalah salah satunya.
Nabi Nuh bekata: "...Hai kaumku! jika kalian merasa keberatan aku tinggal bersama kalian, karena aku memberi peringatan kepada kalian tentang ayat-ayat Allah, maka kepada Allah sajalah aku mempercayakan diri. Sebab itu, bulatkanlah tekad kalian bersama sekutu-sekutu kalian untuk membinasakanku. Lagi pula jangan ada kesangsian dalam kebulatan tekad kalian itu. Lalu berdasarkan kebulatan itu bertindaklah kepadaku, tanpa memberi tangguh lagi. Jika kalian berpaling dari apa yang aku peringatkan, aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kalian, upahku hanya dari Allah semata. Dan aku diperintahkan agar menjadi seorang muslim.(Yunus:71-72).
Nabi Syu'aib pun memberi sikap yang sama kepada umatnya:
Kata Syu'aib: "Hai kaumku! Bagaimana pendapatmu sekiranya aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan aku diberi-Nya rezeki yang baik? Aku tidak bermaksud sama sekali dengan sikap pertentanganku ini untuk melakukan apa yang sudah aku cegah kamu melakukannya. Yang aku maksud hanyalah demi perbaikan ekonomi sedapat mungkin. Berhasil atau tidaknya usaha Taufik: keberhasilan, keberuntungan, sukses yang aku perjuangkan ini tergantung kepada Allah. Kepada-Nyalah aku bertawakal dan kepada-Nya pulalah aku kembali dalam segala hal.Hud:88
Di dalam banyak ayat Al-Qur'an, ketawakalan seorang mukmin kepada Allah dan ketekunannya juga ditekankan:
Jika mereka berpaling dari keimanan, katakanlah: "Cukuplah pertolongan Allah bagiku!". Tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah aku mempercayakan diri. Dan Dia, adalah Tuhan yang menguasai 'Arsy Arsy, ialah semacam markas besar dari mana urusan perantariksaan dan alam semesta diatur.singgasana yang agung.At-Taubah:129
Adapun orang-orang yang beriman itu, ialah mereka yang apabila disebut nama Allah, terasa kecut hatinya dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayatNya, bertambah kuat imannya; dan mereka bertawakal kepada Tuhannya.Al-Anfal:2
KepunyaanNyalah segala rahasia langit dan bumi. Dan kepadaNyalah dikembalikan segala perkara. Oleh karena itu pujalah dia dan bertawakallah kepadaNya. Tuhanmu tidak akan alpa terhadap apa yang kamu kerjakan.Hud:123
Kami telah mengutusmu menjadi Rasul kepada suatu bangsa, dimana telah berlalu beberapa bangsa sebelumnya, yang mereka telah sama-sama diberi kitab, supaya kamu membacakan Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepadamu ini kepada mereka, pada siapa kamu diutus, namun mereka masih tetap saja kafir kepada Tuhan yang Maha Penyayang. Katakanlah: "Dialah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya sajalah aku mempercayakan diri, dan hanya kepadaNya sajalah aku bertaubat".Ar-Ra'du:30
Rasul-rasul sama mengatakan kepada mereka: "Kami, hanyalah manusia biasa seperti kalian, namun Allah memberikan kurnia kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hambaNya. Karena itu bukanlah wewenang kami untuk menampilkan dalil-dalil yang nyata kepada kalian, kecuali dengan izin Allah. Namun kepada Allah jualah orang mukmin mempercayakan diri". Tidak ada alasan apa-apa bagi kami untuk tidak mempercayakan diri kepada Allah, padahal Dia telah menunjukkan jalan kami kepada yang benar. Dan tentu saja kami akan tetap bersikap sabar dalam menghadapi gangguan kalian. Dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang yang tawakal mempercayakan dirinya".Ibrahim:11-12
Katakanlah: "Dialah Allah yang Maha Pengasih. Kami beriman kepadaNya, serta kepadaNya pulalah kami mempercayakan diri. Tentu kelak kamu akan mengetahui siapakah "orangnya" yang berada dalam kesesatan yang nyata". Al-Mulk:29
Seseorang yang bertawakal kepada Allah hendaknya sadar akan kenyataan bahwa tidak ada seorangpun yang pantas ditawakali selain Allah. Tidak akan ada satu kesulitanpun yang menimpa seorang mukmin selama dia berdoa dan bertawakal kepada Allah. Dengan izin Allah kejadian akan berproses dan berakhir dengan kebaikan bagi orang beriman sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Qur'an:
Dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai Pelindung.Al-Ahzab:3
Di dalam ayat lain diceritakan sebagai berikut:
...Barang siapa yang bertawakal kepada Allah tentu diadakanNya jalan keluar baginya, dan memberinya rizki dari pintu yang tidak diduga-duga olehnya. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Tuhan akan mencukupkan kebutuhanNya. Bahkan sesungguhNya Allah pelaksana semua peraturanNya. Dan Allah juga telah menjadikan segala-galanya serba berukuran.At-Talaq:2-3
Tidak ada seorangpun yang dapat memberi mudarat atau membunuh orang beriman kecuali Allah berkehendak. Karenanya tidak berguna takut kepada makhluk. Al-Qur'an berulang-kali mengingatkan orang beriman tentang kenyataan ini:
Bahwasanya perundingan rahasia yang mengenai dosa dan permusuhan, adalah bisikan berbisa dari setan, untuk mendukacitakan orang-orang mukmin. Namun bisikan berbisa itu tidak akan membahayakan mereka sedikitpun, kecuali dengan izin Allah jua. Dan seyogyanya kepada Allah-lah orang-orang mukmin bertawakkal.Al-Mujadilah:10
Janganlah engkau ikuti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik, jangan engkau hiraukan gangguan mereka, dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.Al-Ahzab:48
Jika engkau tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Pasti mereka menjawah: "Allah!" Katakanlah: "Kalau demikian, tahukah kalian bagaimana halnya dengan pujaan-pujaanmu selain dari Allah itu, seandainya Allah hendak mencelakakan aku, apakah mereka sanggup melenyapkan bencana itu? Atau Allah hendak menganugrahkan rahmat kepadaku, apakah mereka dapat mencegahnya?" Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku! Kepada Dialah orang yang bertawakal menyandarkan harapan dirinya!".Az-Zumar:38
Seseorang yang bertawakal dan tunduk kepada Allah serta mengambil Allah menjadi pelindung, akan diselamatkan dari godaan setan: "Sebenarnya setan itu tidak dapat menguasai orang-orang yang benar-benar beriman, dan mempercayakan dirinya kepada Tuhannya.An-Nahl:99. Ayat-ayat lain menjelaskan:
Maka sesuatu apapun yang diberikan Tuhanmu itu kepadamu itu, hanyalah sedikit kesenangan hidup saja di dunia ini. Namun apa yang ada di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih kekal bagi mereka yang beriman mempercayakan diri kepada Tuhannya.Ash-Syura:36
Maha Esa Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. karena itu, seyogyanya orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.At-Taghabun:13
Bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati dan muliakanlah dengan memujiNya. Dan Tuhan cukup mengetahui dosa-dosa hambaNya.Al-Furqan:58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar