Ilmu pengetahuan
adalah usaha yang bersifat multi dimensional, sehingga dapat didefinisikan
dalam berbagai cara dan tidak baku. Walau demikian ilmu pengetahuan perlu
dilihat sebagai suatu dasar (basic)
proses berpikir manusia dalam melaksanakan berbagai penelitian. Untuk itu ilmu
pengetahuan dapat dihubungkan dengan metode dan proses penelitian tersebut.
Relevansi penelitian
dengan ilmu pengetahuan, berkembang dari upaya manusia mencari jawaban atas
berbagai pertanyaan seperti “ini apa?”; “itu apa?”; “mengapa begini?”; “mengapa
begitu?” dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan “bagaimana hal itu
terjadi?” serta “bagaimana memecahkannya?”. Dengan dorongan ingin tahu tersebut
manusia selalu ingin mendapatkan pengetahuan mengenai permasalahan yang tidak
diketahuinya sehingga pada akhirnya muncul pengetahuan-pengetahuan baru yang
dikenal sebagai ilmu pengetahuan (knowledgement)
yang sistematis dan terorganisir. Dengan mengguanakan akal dan pikiran yang
reflektif, manusia merasa mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Pendekatan yang
digunakan dapat bersifat ilmiah dan non-ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat berupa
penelitian-penelitian sedangkan pendekatan non-ilmiah dapat berupa akal sehat,
prasangka, intuisi, penemuan kebetulan/ coba-coba (trial and error) dan
mendapau otoritas ilmiah/pikiran kritis. Berdasakan pengertian di atas,
terdapat hubungan yang erat antara ilmu pengetahuan dan penelitian. Para ahli
menyebutkan bahwa tidak mungkin memisahkan ilmu dengan penelitian dan
diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama. Almack (1930) mengatakan
bahwa penelitian dan ilmu merupakan hasil dan proses. Penelitian merupakan
proses sedangkan hasilnya adalah ilmu. Whitney (1960) menegaskan bahwa ilmu dan
penelitian merupakan proses yang berlangsung secara bersama-sama. Artinya ilmu
dan penelitian adalah proses yang sama sedangkan hasil dari proses tersebut
adalah kebenaran (truth). Kebenaran yang dimaksudkan adalah pengetahuan yang
benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang berkeinginan
untuk mengujinya.
Dengan relevansi/
hubungan tersebut dapat disebutkan berbagai aspek yang menjadi peranan dari
ilmu dan penelitian sehingga dapat disebutkan sesuatu yang dilakukan itu
merupakan karya keilmuan, seperti;
1. Mencandra/ Deskripsi/ Memerikan
Fungsi ini berusaha untuk menggambarkan atau
menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan.
2.
Menerangkan/ Eksplanasi
Fungsi ini berusaha untuk menerangkan
kondisi-kondisi yang mendasari munculnya permasalahan atau terjadinya
peristiwa-peristiwa.
3. Penyusunan Teori
Fungsi ini berusaha untuk menyusun teori/
prinsip/ aturan-aturan mengenai hubungan antara kondisi/ peristiwa yang satu
dengan yang lain.
4. Peramalan/ Prediksi
Fungsi ini berusaha untuk mengadakan ramalan/
prediksi, estimasi dan proyeksi terhadap permasalahan/ peristiwa dan dampak
yang akan terjadi.
5. Pengendalian/ Controling
Fungsi ini berusaha untuk melakukan
tindakan-tindakan pengendalian terhadap permasalahan/ perstiwa/ gejala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar