STOP GRATIFIKASI KUA

STOP GRATIFIKASI KUA

Senin, 08 Juni 2015

khutbah nikah (11)



KHUTBAH NIKAH
اَلْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَمَّا بَعْدُ                                  فَيَآ أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ                                                                                                                                 الْكَرِيْمِ: يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
 
Para Bapak Ibu Saudara hadirin hadirat  wabil Khusus Mempelai berdua yang dimulyakan Allah.
Sebelum acara ijab kabul,  perkenankanlah saya untuk menyampaikan sepatah dua patah  kata, sebagai pelengkap serta kesempurnaan pada saat-saat yang berbahagia ini serta saat yang mengesankan dan saat yang tak mudah dilupakan bagi kita, terutama bagi mempelai berdua, yaitu suatu upacara yang sangat penting bagi kehidupan seseorang ialah upacara  Akad Nikah. Saya katakan sangat penting karena, masalah perkawinan bagi kehidupan seseorang merupakan masa peralihan dari Alam Dewasa ke alam Berumah Tangga yang menjadikan  kesan kesempurnaan dalam hidup tiap-tiap umat, tanpa adanya akad nikah, tak mungkin akan terbina rumah tangga yang sejahtera, untuk itu, agama memerintahkan membina rumah tangga yang aman dan sempurna dengan melalui melaksanakan nikah sebagaimana yang telah ditentukan oleh syari’at agama yang telah diatur  oleh pemerintah dalam pelaksanaannya.
Oleh karena itu Allah menciptakan manusia berupa Pria dan Wanita agar saling menyempurnakan kehidupannya bersama-sama karena itu seorang Pria belum sempurna hidupnya sebelum beristri. Demikian halnya seorang wanita belum lengkap hidupnya sebelum bersuami.
Hadirin yang budiman arti pernikahan yaitu, suatu ikatan lahir batin yang diperintahkan oleh agama, antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk memenuhi hajat hidup bersama dan berrumah tangga untuk memperoleh keturunan yang syah, dengan sarat-sarat yang ditentukan oleh syariat agama.
Para hadirin dan mempelai berdua, ada juga orang yang merasa takut menjalankan pernikahan karena terlalu banyak pertimbangan dari segi laba dan ruginya dalam pernikahan. Jadi seolah-olah pernikahan harus menunggu kalau hartanya sudah melimpah sekalipun jadi jejaka tua. Padahal perkawinan sangat simpel dan sederhana, sehingga hanya kapital sepeda ontel, mereka berani melaksanakan perkawinan, asalkan kedua mempelai itu ada kesiapan untuk berumah tangga dan tahu betul bahwa pernikahan adalah sunnah rosul dan termasuk ibadah.
Maka dengan rasa tawakkal dan penuh keyakinan serta bertanggung jawab dan di awali dengan Bismillahirrohmanirrohim ternyata banyak yang sukses dan berbahagia sampai kaken-kaken ninen- ninen.
Rosululloh bersabda
اَلنِّكَاحُ سُنَّتِيْ وَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ
Perkawinan adalah Sunnahku, barangsiapa tidak mengikuti sunnah-Ku, maka ia tidak termasuk golongan-Ku.
Namun ada juga seorang yang kaya raya, pernikahan dilaksanakan di hotel mewah yang berbintang, dihadiri para pejabat yang ternama serta menghabiskan biaya yang besar nominalnya namun perkawinan baru berselang beberapa bulan, rumah tangganya porak poranda dan terjadilah perceraian. Karena kurangnya memahami aturan-aturan pernikahan dan mungkin tidak didasari dengan ibadah tetapi semata-mata hanya mengikuti nafsu birahi belaka. Maka akhirnya tidak mendapatkan kebahagiaan dari Allah SWT.Melainkan hanya kebencian dari Allah SWT. Maka yang penting bagi pasangan calon suami istri harus selalu ingat dan faham betul firman Allah :
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ     
Pergaulilah istrimu dengan baik.
Di dalam ayat tersebut, Allah memperingatkan pada calon suami untuk berlaku baik dalam segala bidang dan dalam urusan rumah tangga diantaranya adalah: bergaul dengan istri dengan cara yang ma’ruf baik dalam tutur kata maupun dalam perbuatan.
Rosululloh SAW bersabda :
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
Orang mu’min yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik budi pekertinya, dan orang pilihan diantara kamu ialah yang berbuat baik kepada istri-istri mereka. (HR.Tirmidzi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)
Rosululloh bersabda
مَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ فِيْ بَيْتِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَدَمِهِ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ
Segala sesuatu yang diberikan oleh suami dalam rumah tangganya untuk istrinya, anak-anaknya dan pembantunya maka hal itu menjadi sodaqoh baginya (HR. Tobroni)
Sekarang sebaliknya bagaimana menjadi seorang istri yang baik, istri baik ialah wanita yang mengerti tugas-tugasnya dan tidak banyak tuntutan.
Sabda Nabi Muhammad SAW
وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَاوَوَلَدِهِ
Kaum wanita adalah pemimpin/ bertanggungjawab atas rumah tangga suaminya dan anak-anaknya.
Ada Hadits lain menerangkan bahwa Wanita yang paling baik ialah bila engkau lihat maka ia menggembirakan, bila engkau perintah mentaatinya dan bila engkau tidak di rumah ia menjaga hartamu dan menjaga dirinya.
Demikian beberapa pelajaran dari Rasululloh untuk mempelai berdua. Dan kami doakan semoga pernikahan ananda berdua betul-betul barokah dan manfaat serta diridhoi Allah SWT. Dan semoga dapat menemukan rasa sakinah, mawaddah, warohmah. Amiin Ya Robbal Alamiin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar