KHUTBAH
NIKAH
اَلْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ
وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَآ أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Para Bapak Ibu Saudara hadirin hadirat wabil Khusus Mempelai berdua yang dimulyakan
Allah.
Sebelum acara ijab kabul,
perkenankanlah saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata,
sebagai pelengkap serta kesempurnaan pada saat-saat yang berbahagia ini serta
saat yang mengesankan dan saat yang tak mudah dilupakan bagi kita, terutama
bagi mempelai berdua, yaitu suatu upacara yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang ialah upacara Akad Nikah. Saya katakan sangat penting karena,
masalah perkawinan bagi kehidupan seseorang merupakan masa peralihan dari Alam
Dewasa ke alam Berumah Tangga yang menjadikan kesan kesempurnaan dalam
hidup tiap-tiap umat, tanpa adanya akad nikah, tak mungkin akan terbina rumah
tangga yang sejahtera, untuk itu, agama memerintahkan membina rumah tangga yang
aman dan sempurna dengan melalui melaksanakan nikah sebagaimana yang telah ditentukan
oleh syari’at agama yang telah diatur oleh pemerintah dalam
pelaksanaannya.
Oleh karena itu Allah menciptakan manusia berupa Pria dan Wanita agar
saling menyempurnakan kehidupannya bersama-sama karena itu seorang Pria belum
sempurna hidupnya sebelum beristri. Demikian halnya seorang wanita belum
lengkap hidupnya sebelum bersuami.
Hadirin yang budiman arti pernikahan yaitu, suatu ikatan lahir batin yang
diperintahkan oleh agama, antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk
memenuhi hajat hidup bersama dan berrumah tangga untuk memperoleh keturunan
yang syah, dengan sarat-sarat yang ditentukan oleh syariat agama.
Para hadirin dan mempelai berdua, ada juga orang yang merasa takut
menjalankan pernikahan karena terlalu banyak pertimbangan dari segi laba dan
ruginya dalam pernikahan. Jadi seolah-olah pernikahan harus menunggu kalau
hartanya sudah melimpah sekalipun jadi jejaka tua. Padahal perkawinan sangat
simpel dan sederhana, sehingga hanya kapital sepeda ontel, mereka berani
melaksanakan perkawinan, asalkan kedua mempelai itu ada kesiapan untuk berumah
tangga dan tahu betul bahwa pernikahan adalah sunnah rosul dan termasuk ibadah.
Maka dengan rasa tawakkal dan penuh keyakinan serta bertanggung jawab dan
di awali dengan Bismillahirrohmanirrohim ternyata banyak yang sukses dan
berbahagia sampai kaken-kaken ninen- ninen.
Rosululloh bersabda
اَلنِّكَاحُ
سُنَّتِيْ وَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ
Perkawinan adalah Sunnahku, barangsiapa tidak mengikuti sunnah-Ku, maka ia
tidak termasuk golongan-Ku.
Namun ada juga seorang yang kaya raya, pernikahan dilaksanakan di hotel
mewah yang berbintang, dihadiri para pejabat yang ternama serta menghabiskan
biaya yang besar nominalnya namun perkawinan baru berselang beberapa bulan,
rumah tangganya porak poranda dan terjadilah perceraian. Karena kurangnya
memahami aturan-aturan pernikahan dan mungkin tidak didasari dengan ibadah
tetapi semata-mata hanya mengikuti nafsu birahi belaka. Maka akhirnya tidak
mendapatkan kebahagiaan dari Allah SWT.Melainkan hanya kebencian dari Allah
SWT. Maka yang penting bagi pasangan calon suami istri harus selalu ingat dan
faham betul firman Allah :
وَعَاشِرُوْهُنَّ
بِالْمَعْرُوْفِ
Pergaulilah istrimu dengan baik.
Di dalam ayat tersebut, Allah memperingatkan pada calon suami untuk berlaku
baik dalam segala bidang dan dalam urusan rumah tangga diantaranya adalah:
bergaul dengan istri dengan cara yang ma’ruf baik dalam tutur kata maupun dalam
perbuatan.
Rosululloh SAW bersabda :
أَكْمَلُ
الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ
لِنِسَائِهِمْ
Orang mu’min
yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik budi pekertinya, dan orang
pilihan diantara kamu ialah yang berbuat baik kepada istri-istri mereka.
(HR.Tirmidzi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)
Rosululloh bersabda
مَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ فِيْ بَيْتِهِ وَأَهْلِهِ
وَوَلَدِهِ وَخَدَمِهِ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ
Segala sesuatu yang diberikan oleh suami dalam rumah tangganya untuk
istrinya, anak-anaknya dan pembantunya maka hal itu menjadi sodaqoh baginya
(HR. Tobroni)
Sekarang sebaliknya bagaimana menjadi seorang istri yang baik, istri baik
ialah wanita yang mengerti tugas-tugasnya dan tidak banyak tuntutan.
Sabda Nabi
Muhammad SAW
وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ
زَوْجِهَاوَوَلَدِهِ
Kaum wanita adalah pemimpin/ bertanggungjawab atas rumah tangga suaminya
dan anak-anaknya.
Ada Hadits lain
menerangkan bahwa Wanita yang paling baik ialah bila engkau lihat maka ia
menggembirakan, bila engkau perintah mentaatinya dan bila engkau tidak di rumah
ia menjaga hartamu dan menjaga dirinya.
Demikian
beberapa pelajaran dari Rasululloh untuk mempelai berdua. Dan kami doakan
semoga pernikahan ananda berdua betul-betul barokah dan manfaat serta diridhoi
Allah SWT. Dan semoga dapat menemukan rasa sakinah, mawaddah, warohmah. Amiin
Ya Robbal Alamiin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar