STOP GRATIFIKASI KUA

STOP GRATIFIKASI KUA

Kamis, 04 Juni 2015

KENAKALAN REMAJA DAN SOLUSI PERSPEKTIF ISLAM





PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
                        Di zaman era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini kenakalan remaja semakin mengkhawatirkan. Perlu adanya bimbingan dan pendekatan secara psikologis agar kenakalan remaja tidak semakin parah. Banyak hal yang menjadi penyebab kenakalan remaja, salah satu di antaranya adalah mengenai latar belakang remaja itu sendiri. Setiap remaja memiliki lingkungan yang berbeda-beda serta latar belakang ekonomi yang berbeda-beda, pergaulan, keluarga, pendidikan dan seterusnya. Pergaulan yang salah menjadi salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja. Apalagi di zaman  sekarang ini dengan alasan modernisasi para remaja ingin mencoba sesuatu yang seharusnya tak pantas dikerjakan. Misalnya penggunaan obat terlarang seperti narkoba, minum-minuman keras, pergaulan bebas dan sebagainya.  Apabila kenakalan remaja dibiarkan begitu saja, tentu akan merusak masa depan mereka sendiri, terlebih masa depan bangsa ini. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja zaman sekarang.
                        Hal-hal seperti ini telah menjadi sebuah kelaziman  dikalangan remaja. Padahal remaja atau pemuda adalah  harapan agama dan bangsa. Merupakan sebuah tonggak harapan , yang menjadi agent of change, social  control dan iron stock.

B.     POKOK BAHASAN
1.      Pengertian remaja
2.       Kenakalan remaja
3.       Faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja
4.      Cara mengatasi kenakalan remaja
5.      Upaya meningkatkan peran remaja dalam pembangunan

B.       TUJUAN
1. Tujuan Umum. memahami permasalahan kenakalan remaja dan solusinya.
2. Tujuan khusus :
1.      Menyebutkan Pengertian remaja
2.      Menunjuk contoh Kenakalan remaja
3.      Menyebutkan Faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja
4.      Menyebutkan Cara mengatasi kenakalan remaja
5.      Menyebutkan Upaya untuk meningkatkan peran remaja dalam pembangunan
A.      Pengertian Remaja.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Masa  remaja  awal  merupakan  masa  transisi atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan,  dimana  terjadi  juga  perubahan  pada  dirinya  baik  secara  fisik, psikis,  maupun  secara  sosial  (Hurlock,  1973).  Pada  masa  transisi  tersebut kemungkinan  dapat  menimbulkan  masa  krisis,  yang  ditandai  dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang.  Pada kondisi  tertentu perilaku menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
            Seiring denga perubahan fisik dan psikis muncullah prilaku menyimpang atau kenakalan. Kenakalan didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma, menyimpang dari hukum dalam masyarakat, peraturan sosial, adat, hukum dan agama. Oleh karena itu setiap tindakan remaja yang dianggap salah atau tidak pada tempatnya dapat dikatakan atau dikualifikasikan sebagai kenakalan. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Definisi kenakalan remaja juga dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:
a.        Kartono, ilmuwan sosiologi
                         Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
b.      Santrock
      Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”
c.       Paul Moedikdo,SH 
1). Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi             anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana,             seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya. 
2).  Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk        menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3). Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.


A.    Contoh Kongkrit kenakalan remaja.
Berikut ini adalah beberapa contoh atau jenis - jenis kenakalan remaja yang sering timbul di masyarakat :
1.      Membolos sekolah
2.      Kebut-kebutan di jalanan
3.      Geng motor
4.      Penyalahgunaan narkotika
5.      Perilaku seksual pranikah
6.      Perkelahian antar pelajar
7.      Melawan orang tua dan guru
8.      Malas beribadah
9.      Merusak fasilitas umum
10.  Tawuran
11.  Berkelahi dengan teman
12.  Nonton majalah atau video porno
13.  Main game berlebihan
14.  Judi besar dan kecil-kecilan
15.  Menghabiskan uang sekolah
16.  Bersifat agresif
17.  Bersifat pengangguran
18.  Lari dari rumah
19.  Informasi dan tehnologi yang negative
20.  Pengaruh negatif  perkembangan teknologi modern, dan lain-lain.

C.        Faktor yang Mempengaruhi
Prilaku menyimpang yang muncul pada diri remaja bukanlah sesuatu yang instan. Ada banyak factor yang menyebabkan prilaku itu muncul, baik secara internal (factor dalam rumah dan psikologi) maupun eksternal (factor lingkungan luar)
1. Faktor Internal
            Masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan, pengenalan diri dan sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali tersinggung. Karena remaja lebih cenderung memiliki sifat egosentris. Dalam factor internal penyebab penyimpangan prilaku remaja, lebih cenderung kepada:
a)      Psikologi Pribadi
Karena mental remaja yang masih tergolong labil dengan didukung keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan apa saja tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.
b)      Keluarga
                                                Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik. Begitupun dengan kerusakan moral pada remaja juga tidak terlepas dari kondisi dan suasana keluarga. Keadaan keluarga yang carut-marut dapat memberikan pengaruh yang sangat negatif bagi anak yang sedang/sudah menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka tidak merasakan ketenangan dan kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka akan mencarinya ditempat lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang terjadi, secara otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang anak. Bukan hanya itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada waktu untuk mendidik anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral anaknya bejat.
    Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
                         Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, atau nasrani, atau majusi (HR. Bukhori)
2.    Faktor Eksternal
a.         Lingkungan Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter moral generasi muda. Pertumbuhan remaja tidak akan jauh dari warna lingkungan tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah arab mengatakan “al insan ibnu biatihi”. Lingkungan yang sudah penuh dengan tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi yang durjana.
b.        Teman Pergaulan
                                                            Perilaku seseorang tidak akan jauh dari teman pergaulannya. Pepatah arab mengatakan, yang artinya: ” dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi, sedangkan dekat pandai besi akan ikut bau asap”. Menurut beberapa psikolog, remaja itu cenderung hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas kelompoknya di mata orang lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul diantara mereka itu sulit untuk dilihat perbedaannya. Tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke dunia hitam, karena pengaruh teman pergaulannya. Karena takut dikucilkan dari kelompok/gengnya, maka seorang remaja cenderung menurut saja dengan segala tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota geng tanpa berfikir lagi plus-minusnya.
D.      ANTISIPATIF DAN SOLUSI PERSPEKTIF ISLAM
            Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan mempengaruhi sikap dan prilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan setempatnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikir dan tokoh dunia sejak dahulu.
            Terciptanya manusia dimuka bumi ini adalah menjadi kholifah bagi ummat. Realitanya banyak remaja yang kehilangan jati dirinya, dikarenakan berbgai macam alasan. Sehingga berdampak sangat fatal, mulai  dari integritas moral sampai dengan tindak kriminalitas yang mengkhawatirkan.  Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang mampu menjadi suri tauladan yang baik. Pastinya yang tidak memiliki penyimpangan moral. Rasulullah bersabda: “ Innama buitstu li utammima makarima al-akhlaq”, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq ummat”. Rasulullah merupakan figur terhebat dalam Islam.
E.       Cara Islam Mengatur Pergaulan Manusia
                        Hakikat manusia menurut Islam adalah makhluk (ciptaan) Tuhan, hakikat wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. Manusia adalah makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok, manusia yang mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah al Qashash: 77.

77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

                        Pergaulan secara sehat menurut syariat Islam ialah pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat dan menurut syariat Islam pergaulan ini sangat bagus dan tidak merugikan siapa pun terutama diri kita sendiri. Karena secara fisik ialah pergaulan yang sangat luar biasa yang ditanamkan kepada semua umat Islam agar tidak salah pilih terhadap pergaulan. Banyak keuntungan yang bisa kita rasakan dari pergaulan sehat.
                   Islam telah mengatur perilaku remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
1.    Menutup Aurat
          Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya, terutama kepada lawan jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta tidak menimbulkan fitnah.
          Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan bagi perempuan yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Disamping aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat, transparan atau tipis sehingga tembus pandang tidak memperlihatkan lekuk tubuh.
(QS. An Nur [24] : 31):
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
2.  Menjauhi Perbuatan Zina
          Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian. Pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan denngan lawan jenis haruslah ada jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada akhirnya akan merusak pridasi pelaku sendiri maupun masyarakat umum. Allah berfirma dalam surat Al-Isra’ ayat 32:
32. dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.


          dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agarterhindar dari perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
a.       Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jikalaki-laki dan perempuan di tempat yang sepi maka yang ketiga adalah syetan.
b.      Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling besentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja dan tidak disertai nafsu.
          Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup ummatnya juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi:
1)      Mengucapkan Salam
Mengucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim. Ucapan salam merupakan doa, dengan kata      lain kita telah mendoakan orang tersebut.
2)      Meminta Izin
Meminta izi disini berarti tidak boleh meremehkan hak-hak orang lain. Karna setiap hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar kita.
3)       Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan bisa mengambil hikmah dari sejarah kehidupan mereka. Ini semua tidak hanya berlaku untuk orang yang lebih tua, kepada orang yang lebih muda dari merekapun remaja harus memberi tuntunan dan bimbingan untuk selalu berada di jalan yang benar.
4)      Bersikap Santun dan Tidak Sombong
Dalam bergaul, penekanan  prilaku yang baik sangat dicamkan, agar orang lain bisa merasa nyaman bersama kita.kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya. Hal seperti ini tidak pernah diterapkan dalam Islam. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
5)      Berbicara dengan Sopan
Islam mengajarkan untuk bertutur sopan dan lembut, mengutamakan perkataan yang bermanfaat dengan gaya yang wajar dan tidak bual.
6)       Tidak saling Menghina
Adalah sebuah kebiasaan yang tidak baik untuk remaja pada dewasa ini. Mengumpat hukumnya dilarang dlam Islam, sehinggadalam pergaulan antar sesama sebaiknya selalu menjaga perkataan.
7)       Tidak Saling membenci dan Iri Hati
Rasa iri akan berdampak dan berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik antar sesame. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketidaktenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
8)      Mengisi Waktu luang dengan Kegiatan yang Bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Remaja harus membagi waktunya dengan subjektif dan efesien, dengan cara membagi waktunya menjadi 3 bagian, yaitu: sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya, dan sepertiga terakhir untuk orang lain.
9)      Mengajak Orang Lain untuk berbuat Kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada orang lain menuju jalan kebenaran akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu.
                  
F.            REMAJA, AGAMA DAN BANGSA
            Remaja, agama dan bangsa pada hakikat memiliki hubungan yang sepadan. Remaja bisa juga disebut dengan pemuda. Pemuda (manusia) adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna keadaannya. Selain diberi bentuk atau rupa yang sempurna, ia masih juga dibekali dengan kemammpuan akalnya. Dengan dibekali kemampuan akal inilah manusia menciptakan berbagaimacam peralatan hidup, pengetahuan, membentuk masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan dan bahkan menciptakan kerusuhan.
           
            Allah SWT telah menyeru kepada kita sebagai manusia dengan berbagai macam  taklif. Allah telah menjadikan kita sebagai sasaran  seruan dan taklif melalui syariat-Nya. Allah akan membangkitkan  manusia dan  menghisab amal perbuatannya. Allah SWT menciptakan manusia, baik pria maupun wanita, dengan suatu fitrah yang khas. Wanita adalah manusia, sebagaimana halnya pria. Masing-masing tidak dapat dibedakan dari segi kemanusiaannya. Yang satu tidak melebihi yang lainnya dalam hal ini. Diwajibkan kepada wanita untuk menjalankan sholat lima waktu, puasa ramadhan, zakat, dan haji sebagaimana diwajibkan pula kepada pria. . 
            Allah berfirman dalam QS. Al Hujurat:49 yang artinya:

13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
                        Dalam hal ini Allah menyediakan tantangan sebagai stimulan kehidupan yang untuk merangsang munculnya semangat perubahan sekaligus nurani kepahlawanan dalam diri manusia. Orang-orang yang tidak memiliki nurani akan melihat tantangan sebagai beban berat, mereka menghindarinya dan dengan sukarela menerima posisi kehidupan yang tidak terhormat. bagi orang yang mempunyai nurani kepahlawanan akan mengatakan kepada tantangan tersebut “Ini untuk ku”.
            Pemuda Islam akan selalu berjuang untuk menjadikan tantangan sebagai motifasi demi kesejahteraan umat manusia. Dalam beragama mereka tidak memahaminya sebagai ritual belaka, melainkan sebuah kerja, sebuah aksi nyata. Tidak sedikit yang memahami agama merupakan ritual belaka, paradigma harus segera diubah karena agama tidak seperti itu.
            Agama merupakan pranata untuk menyempurnakan kemanusiaan manusia, dan pada waktu yang bersamaan berfungsi untuk mengangkat harkat dan derajat manusia. Dengan demikian, pemahaman yang komperhensif terhadap agama akan mampu membangun moral force yang tangguh dan compatible, sebagai salah satu syarat membangun bangsa yang telah sekian lama dihimpit dan terjerumus dalam kemunduran.
            Untuk membangun bangsa menuju kepada kemajuan dan kejayaan, tidak hanya menitik beratkan pada pembangunan “fisik”, tetapi ada yang lebih penting untuk dibangun, yaitu pembangunan kristal nilai dan rasa yang terdapat pada wilayah yang transenden. Pendekatannyapun menggunakan pendekatan yang berorientasi pada wilayah spiritual. Maka tugas penting daripada orang tua yaitu menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada anak-anaknya.
            Para pemuda ibarat ruh dalam setiap tubuh komunitas atau kelompok, baik itu dalam lingkup kecil ataupun luas seperti negara. Mereka merupakan motor penggerak akan sebuah kemajuan  bangsa. Makanya tidak heran, jika ada yang mengatakan bahwa sebuah negara akan menjadi kuat eksistensinya, ketika para pemudanya mampu tampil aktif dan dinamis di tengah masyarakat.
                        Ketika kita membicarakan sosok seorang pemuda, maka sebenarnya sama halnya kita sedang berbicara mengenai dunia remaja. Menurut beberapa pakar psikologi yang telah disebut di atas, masa remaja merupakan masa yang sangat menentukan. Oleh sebab itu di sinilah mental remaja itu akan benar-benar diuji. Berbagai fenomena yang syarat akan jawaban dan persoalan yang menuntut sebuah solusi akan terus senantiasa mengiringinya.
            Tongkat estafet pembangunan karekter bangsa dan negera ini akan terus berganti dari masa ke masa, seiring dengan pergantian generasi. Oleh sebab itu, dibutuhkan sosok generasi yang tangguh dan ulet untuk mengemban amanah besar ini. Pemuda, dengan segala kelebihan dan keistimewaannya sangat diharapkan untuk dapat mewujudkan cita-cita nasional menuju bangsa yang bermartabat dan berdaulat secara utuh. Tentunya pemuda yang dimaksud adalah mereka-mereka yang mempunyai jiwa nasionalisme, patriotisme serta didukung dengan komitmen moral yang kokoh.
            Dalam sejarah kemerdekaan negara republik Indonesia, remaja atau pemuda telah ikut andil dalam menciptakan sebuah cita-cita bangsa, yaitu memerdekakan bangsa Indonesia. Teks sumpah pemuda menjadi bukti eksistensi pemuda Indonesia.
Demikianlah Sumpah Pemuda yang diikrarkan 83 tahun yang lalu. Sejarah nasional telah membuktikan bahwa pemuda merupakan penggerak roda sejarah yang mampu membawa masyarakat yang tertindas menuju cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya. Bangsa ini lepas dari cengkeraman kolonial karena jasa kaum muda.             Catatan sejarah gerakan kepemudaan di Indonesia sudah membuktikannya. Mereka, para pemuda ini, muncul atas air mata, keringat dan darah rakyat Indonesia. Kurang lebih 350 tahun, selama itu, Indonesia hidup dalam kesengsaraan. Kebebasan yang terampas, dan pergerakkan perjuangan dibawah tekanan penjajah. Hingga ketika pada tanggal 28 oktober 1928 sebelum kemerdekaan, para pemuda ini menggetarkan hati rakyat Indonesia, “Kami Putra-putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, darah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.  Semangat mereka mewakili cita-cita perjuangan bangsa, yang kemudian dikenal dengan peristiwa “Sumpah Pemuda”. Para pemuda ini bekerja tanpa pamrih. Yang diinginkannya hanyalah kemerdekaan , kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sampai kerja keras mereka berbuah dengan indah, cita-cita yang diperjuangkan, mengenai kebebasan, sampai kini dinikmati oleh semua kalangan rakyat Indonesia.
                        Sekali lagi, sejarah membuktikan pentingnya peran pemuda dalam mengubah bangsa. Tinta emas yang ditorehkan selalu menyita perhatian dari berbagai jenis kalangan dan golongan. Tidak peduli dari warna mana pemuda itu berasal, langkah tegapnya selalu dinanti-nanti. Karena geraknya merupakan manifestasi pembangunan bangsa.
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
1.      Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
2.      Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa factor. Perilaku nakal remaja disebabkan oleh factor remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari luar (eksternal).
3.      Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
4.       Adanya motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
5.       Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.

       B.     EVALUASI
1.         Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
2.         Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan nilai religious pada diri seorang remaja.
3.         Kenakalan remaja tanggung jawab bersama baik,orang tua,guru,dan pemerintah
4.         Penanaman keagamaan perlu ditingkatkan dikalangan generasi muda
5.         Pembinaan perlu ditingkatkan disemua kalangan


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannaya, Syaamil, Bandung
Darussalam,Burhanuddin “Sistem Islam: Solusi Terbaik Bagi Tata Pergaulan Manusia” (Online) http://www.islamuda.com/?imud=rubrik&menu=cetak&kategori=3&id=210
Publikasi: Admin (04-07-2003) Sumber: ISLAMUDA [http://www.islamuda.com].
(diakses 22 Januari 2010)
Sidik,Muhammad.’Melibatkan Peran Pemuda dalam Mewujudkan Harapan’ (Online)
“Latar Belakang Kenakalan Remaja” (online)
“Kenakalan Remaja Dan Solusinya Dalam Islam” (Online) http://www.annajah.net/index.php?option=com_content&view=article&id=294:kultum&catid=62:sslam&Itemid=107. (diakses 17 Oktober 2011)
“Hal – Hal Yang Mempengaruhi Timbulnya Kenakalan Remaja” (Online)  http://h4b13.wordpress.com/2008/01/14/hal-hal-yang-mempengaruhi-timbulnya-kenakalan-remaja/. (diakses 14 januari 2008)
Assorfillah,Zenar,“Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam” (Online)
Bashir“Cara Mengatasi Kenakalan Remaja” (Online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar