A. LATAR BELAKANG
Di
zaman era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini kenakalan remaja
semakin mengkhawatirkan. Perlu adanya bimbingan dan pendekatan secara
psikologis agar kenakalan remaja tidak semakin parah. Banyak hal yang menjadi
penyebab kenakalan remaja, salah satu di antaranya adalah mengenai latar
belakang remaja itu sendiri. Setiap remaja memiliki lingkungan yang
berbeda-beda serta latar belakang ekonomi yang berbeda-beda, pergaulan,
keluarga, pendidikan dan seterusnya. Pergaulan yang salah menjadi salah satu
penyebab terjadinya kenakalan remaja. Apalagi di zaman sekarang ini dengan alasan modernisasi para
remaja ingin mencoba sesuatu yang seharusnya tak pantas dikerjakan. Misalnya
penggunaan obat terlarang seperti narkoba, minum-minuman keras, pergaulan bebas
dan sebagainya. Apabila kenakalan remaja
dibiarkan begitu saja, tentu akan merusak masa depan mereka sendiri, terlebih
masa depan bangsa ini. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas
yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, freesex,
dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat
dipungkuri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja zaman sekarang.
Hal-hal seperti ini telah menjadi sebuah kelaziman dikalangan remaja. Padahal remaja atau pemuda
adalah harapan agama dan bangsa. Merupakan
sebuah tonggak harapan , yang menjadi agent of change, social control dan iron stock.
B. POKOK
BAHASAN
1.
Pengertian remaja
2.
Kenakalan remaja
3.
Faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja
4.
Cara mengatasi kenakalan remaja
5.
Upaya meningkatkan
peran remaja dalam pembangunan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum. memahami
permasalahan kenakalan remaja dan solusinya.
2. Tujuan khusus :
1.
Menyebutkan Pengertian
remaja
2.
Menunjuk contoh Kenakalan
remaja
3.
Menyebutkan Faktor yang mempengaruhi kenakalan
remaja
4.
Menyebutkan Cara mengatasi kenakalan remaja
5.
Menyebutkan Upaya untuk
meningkatkan peran remaja dalam pembangunan
A.
Pengertian Remaja.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka
yang berusia 13-18 tahun. Masa remaja
awal merupakan masa
transisi atau yang biasa disebut
dengan usia belasan yang tidak menyenangkan,
dimana terjadi juga
perubahan pada dirinya
baik secara fisik, psikis, maupun
secara sosial (Hurlock,
1973). Pada masa
transisi tersebut
kemungkinan dapat menimbulkan
masa krisis, yang
ditandai dengan kecenderungan
munculnya perilaku menyimpang. Pada
kondisi tertentu perilaku menyimpang
tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu. Pada usia tersebut, seseorang
sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa.
Seiring denga perubahan fisik dan psikis
muncullah prilaku menyimpang atau kenakalan. Kenakalan didefenisikan sebagai
suatu perbuatan yang melanggar norma, menyimpang dari hukum dalam masyarakat,
peraturan sosial, adat, hukum dan agama. Oleh karena itu setiap tindakan remaja
yang dianggap salah atau tidak pada tempatnya dapat dikatakan atau
dikualifikasikan sebagai kenakalan. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku
yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja juga dikemukakan oleh
beberapa ahli yaitu:
a. Kartono, ilmuwan sosiologi
“Kenakalan Remaja atau dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala
patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
b. Santrock
“Kenakalan remaja merupakan
kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial
hingga terjadi tindakan kriminal.”
c. Paul
Moedikdo,SH
1). Semua perbuatan yang dari orang dewasa
merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak
merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan
sebagainya.
2). Semua perbuatan penyelewengan dari norma
kelompok tertentu untuk menimbulkan
keonaran dalam masyarakat.
3). Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan
perlindungan bagi sosial.
A.
Contoh Kongkrit kenakalan remaja.
Berikut ini adalah beberapa contoh atau jenis -
jenis kenakalan remaja yang sering timbul di masyarakat :
1.
Membolos sekolah
2.
Kebut-kebutan di jalanan
3.
Geng motor
4.
Penyalahgunaan narkotika
5.
Perilaku seksual pranikah
6.
Perkelahian antar pelajar
7.
Melawan orang tua dan guru
8.
Malas beribadah
9.
Merusak fasilitas umum
10.
Tawuran
11.
Berkelahi dengan teman
12.
Nonton majalah atau video porno
13.
Main game berlebihan
14.
Judi besar dan kecil-kecilan
15.
Menghabiskan uang sekolah
16.
Bersifat agresif
17.
Bersifat pengangguran
18.
Lari dari rumah
19.
Informasi dan tehnologi yang negative
20.
Pengaruh negatif perkembangan teknologi modern, dan lain-lain.
C.
Faktor yang Mempengaruhi
Prilaku menyimpang yang muncul pada diri remaja
bukanlah sesuatu yang instan. Ada banyak factor yang menyebabkan prilaku itu
muncul, baik secara internal (factor dalam rumah dan psikologi) maupun
eksternal (factor lingkungan luar)
1. Faktor Internal
Masa remaja identik dengan
keceriaan, kebingungan, persahabatan, pengenalan diri dan sebagainya. Tidak
jarang bila remaja mudah sekali tersinggung. Karena remaja lebih cenderung memiliki sifat egosentris. Dalam factor
internal penyebab penyimpangan prilaku remaja, lebih cenderung kepada:
a)
Psikologi Pribadi
Karena mental remaja yang masih tergolong labil dengan didukung
keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan apa saja
tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.
b)
Keluarga
Orang
tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku
anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan
dari orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk
generasi yang baik. Begitupun dengan kerusakan moral
pada remaja juga tidak terlepas dari kondisi dan suasana keluarga. Keadaan
keluarga yang carut-marut dapat memberikan pengaruh yang sangat negatif bagi
anak yang sedang/sudah menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka tidak merasakan
ketenangan dan kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka akan
mencarinya ditempat lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang
terjadi, secara otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang
anak. Bukan hanya itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada
waktu untuk mendidik anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral anaknya
bejat.
Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ
قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى
الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ
يُمَجِّسَانِهِ
Setiap anak itu
dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi,
atau nasrani, atau majusi (HR. Bukhori)
2. Faktor Eksternal
a.
Lingkungan Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat
berpengaruh dalam pembentukan karakter moral generasi muda. Pertumbuhan remaja
tidak akan jauh dari warna lingkungan tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah
arab mengatakan “al insan ibnu biatihi”. Lingkungan yang sudah
penuh dengan tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi
yang durjana.
b.
Teman Pergaulan
Perilaku
seseorang tidak akan jauh dari teman pergaulannya. Pepatah arab mengatakan,
yang artinya: ” dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi,
sedangkan dekat pandai besi akan ikut bau asap”. Menurut beberapa psikolog,
remaja itu cenderung hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas
kelompoknya di mata orang lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul
diantara mereka itu sulit untuk dilihat perbedaannya. Tidak sedikit para remaja
yang terjerumus ke dunia hitam, karena pengaruh teman pergaulannya. Karena
takut dikucilkan dari kelompok/gengnya, maka seorang remaja cenderung menurut
saja dengan segala tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota geng
tanpa berfikir lagi plus-minusnya.
D.
ANTISIPATIF DAN SOLUSI
PERSPEKTIF ISLAM
Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia.
Lingkungan mempengaruhi sikap dan prilaku manusia, demikian pula kehidupan
manusia akan mempengaruhi lingkungan setempatnya. Hubungan antara lingkungan
dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikir dan tokoh dunia sejak dahulu.
Terciptanya
manusia dimuka bumi ini adalah menjadi kholifah bagi ummat. Realitanya banyak
remaja yang kehilangan jati dirinya, dikarenakan berbgai macam alasan. Sehingga berdampak sangat fatal, mulai
dari integritas moral sampai dengan tindak kriminalitas yang
mengkhawatirkan. Kegagalan mencapai
identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan
prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang mampu menjadi suri tauladan yang baik. Pastinya yang
tidak memiliki penyimpangan moral. Rasulullah bersabda: “ Innama buitstu li utammima makarima al-akhlaq”, “Sesungguhnya aku
diutus untuk menyempurnakan akhlaq ummat”. Rasulullah
merupakan figur terhebat dalam Islam.
E.
Cara Islam Mengatur Pergaulan Manusia
Hakikat manusia menurut Islam adalah makhluk (ciptaan) Tuhan, hakikat
wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh
pembawaan dan lingkungan. Manusia adalah makhluk
utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok, manusia
yang mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah al Qashash: 77.
77. dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Pergaulan secara sehat menurut syariat Islam ialah pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat
dan menurut syariat Islam pergaulan ini sangat bagus dan tidak merugikan siapa
pun terutama diri kita sendiri. Karena secara fisik ialah pergaulan yang sangat
luar biasa yang ditanamkan kepada semua umat Islam agar tidak salah pilih
terhadap pergaulan. Banyak keuntungan yang bisa kita rasakan dari
pergaulan sehat.
Islam telah mengatur perilaku remaja. Perilaku
tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh
karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan
oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
1.
Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk
menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan
anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang
yang bukan mahramnya, terutama kepada lawan jenis agar tidak membangkitkan
nafsu birahi serta tidak menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut
sedangkan bagi perempuan yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan telapak
tangan. Disamping aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak boleh ketat,
transparan atau tipis sehingga tembus pandang tidak memperlihatkan lekuk tubuh.
(QS.
An Nur [24] : 31):
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka,
2. Menjauhi Perbuatan
Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di
perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa.
Islam adalah agama yang menjaga kesucian. Pergaulan di dalam Islam adalah
pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan denngan
lawan jenis haruslah ada jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya
kejahatan seksual yang pada akhirnya akan merusak pridasi pelaku sendiri maupun
masyarakat umum. Allah berfirma dalam surat Al-Isra’ ayat 32:
32. dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.
dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja
agarterhindar dari perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan sebagai
berikut:
a.
Laki-laki tidak boleh
berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jikalaki-laki dan perempuan
di tempat yang sepi maka yang ketiga adalah syetan.
b.
Laki-laki dan perempuan
yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling besentuhan yang
dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi.
Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja dan tidak disertai nafsu.
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara
pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup ummatnya juga telah
mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara
itu meliputi:
1)
Mengucapkan
Salam
Mengucapan salam ketika bertemu dengan teman atau
orang lain sesama muslim. Ucapan salam merupakan doa, dengan kata lain kita telah mendoakan orang tersebut.
2)
Meminta
Izin
Meminta izi disini berarti tidak boleh meremehkan hak-hak orang lain.
Karna setiap hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang
sekitar kita.
3)
Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi
yang Muda
Remaja
sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan bisa
mengambil hikmah dari sejarah kehidupan mereka. Ini semua tidak hanya berlaku
untuk orang yang lebih tua, kepada orang yang lebih muda dari merekapun remaja
harus memberi tuntunan dan bimbingan untuk selalu berada di jalan yang benar.
4)
Bersikap Santun dan Tidak
Sombong
Dalam bergaul,
penekanan prilaku yang baik sangat
dicamkan, agar orang lain bisa merasa nyaman bersama kita.kemudian sikap dasar
remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya. Hal seperti ini tidak
pernah diterapkan dalam Islam. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong.
5)
Berbicara
dengan Sopan
Islam
mengajarkan untuk bertutur sopan dan lembut, mengutamakan perkataan yang
bermanfaat dengan gaya yang wajar dan tidak bual.
6)
Tidak saling Menghina
Adalah
sebuah kebiasaan yang tidak baik untuk remaja pada dewasa ini. Mengumpat
hukumnya dilarang dlam Islam, sehinggadalam pergaulan antar sesama sebaiknya
selalu menjaga perkataan.
7)
Tidak Saling membenci dan Iri Hati
Rasa iri akan berdampak dan
berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan
baik antar sesame. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita
dapat merasakan ketidaktenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan
Allah dan manusia.
8)
Mengisi Waktu luang dengan
Kegiatan yang Bermanfaat
Masa remaja sebaiknya
dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Remaja harus membagi
waktunya dengan subjektif dan efesien, dengan cara membagi waktunya menjadi 3
bagian, yaitu: sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya,
dan sepertiga terakhir untuk orang lain.
9)
Mengajak Orang Lain untuk
berbuat Kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada orang lain menuju jalan kebenaran akan
mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu.
F.
REMAJA, AGAMA DAN
BANGSA
Remaja, agama dan
bangsa pada hakikat memiliki hubungan yang sepadan. Remaja bisa juga disebut
dengan pemuda. Pemuda (manusia) adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna keadaannya. Selain diberi bentuk atau rupa yang sempurna, ia
masih juga dibekali dengan kemammpuan akalnya. Dengan dibekali kemampuan akal
inilah manusia menciptakan berbagaimacam peralatan hidup, pengetahuan,
membentuk masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan dan bahkan menciptakan
kerusuhan.
Allah SWT telah menyeru kepada kita sebagai
manusia dengan berbagai macam taklif.
Allah telah menjadikan kita sebagai sasaran
seruan dan taklif melalui syariat-Nya. Allah akan membangkitkan manusia dan
menghisab amal perbuatannya. Allah SWT menciptakan manusia, baik pria
maupun wanita, dengan suatu fitrah yang khas. Wanita adalah manusia,
sebagaimana halnya pria. Masing-masing tidak dapat dibedakan dari segi
kemanusiaannya. Yang satu tidak melebihi yang lainnya dalam hal ini. Diwajibkan
kepada wanita untuk menjalankan sholat lima waktu, puasa ramadhan, zakat, dan
haji sebagaimana diwajibkan pula kepada pria. .
Allah berfirman dalam QS. Al Hujurat:49 yang artinya:
Allah berfirman dalam QS. Al Hujurat:49 yang artinya:
13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dalam hal ini Allah menyediakan tantangan sebagai stimulan kehidupan
yang untuk merangsang munculnya semangat perubahan sekaligus nurani
kepahlawanan dalam diri manusia. Orang-orang yang tidak memiliki nurani akan
melihat tantangan sebagai beban berat, mereka menghindarinya dan dengan
sukarela menerima posisi kehidupan yang tidak terhormat. bagi orang yang
mempunyai nurani kepahlawanan akan mengatakan kepada tantangan tersebut “Ini
untuk ku”.
Pemuda Islam akan selalu berjuang untuk menjadikan
tantangan sebagai motifasi demi kesejahteraan umat manusia. Dalam beragama
mereka tidak memahaminya sebagai ritual belaka, melainkan sebuah kerja, sebuah
aksi nyata. Tidak sedikit yang memahami agama merupakan ritual belaka,
paradigma harus segera diubah karena agama tidak seperti itu.
Agama merupakan pranata untuk menyempurnakan kemanusiaan
manusia, dan pada waktu yang bersamaan berfungsi untuk mengangkat harkat dan
derajat manusia. Dengan demikian, pemahaman yang komperhensif terhadap agama
akan mampu membangun moral force yang tangguh dan compatible,
sebagai salah satu syarat membangun bangsa yang telah sekian lama dihimpit dan
terjerumus dalam kemunduran.
Untuk membangun bangsa menuju kepada kemajuan dan
kejayaan, tidak hanya menitik beratkan pada pembangunan “fisik”, tetapi ada
yang lebih penting untuk dibangun, yaitu pembangunan kristal nilai dan rasa
yang terdapat pada wilayah yang transenden. Pendekatannyapun menggunakan
pendekatan yang berorientasi pada wilayah spiritual. Maka tugas penting
daripada orang tua yaitu menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada
anak-anaknya.
Para pemuda ibarat ruh dalam setiap tubuh komunitas atau
kelompok, baik itu dalam lingkup kecil ataupun luas seperti negara. Mereka
merupakan motor penggerak akan sebuah kemajuan
bangsa. Makanya tidak heran, jika ada yang mengatakan bahwa sebuah
negara akan menjadi kuat eksistensinya, ketika para pemudanya mampu tampil
aktif dan dinamis di tengah masyarakat.
Ketika kita
membicarakan sosok seorang pemuda, maka sebenarnya sama halnya kita sedang
berbicara mengenai dunia remaja. Menurut beberapa pakar psikologi yang telah
disebut di atas, masa remaja merupakan masa yang sangat menentukan. Oleh sebab
itu di sinilah mental remaja itu akan benar-benar diuji. Berbagai fenomena yang
syarat akan jawaban dan persoalan yang menuntut sebuah solusi akan terus
senantiasa mengiringinya.
Tongkat estafet pembangunan karekter bangsa dan negera
ini akan terus berganti dari masa ke masa, seiring dengan pergantian generasi.
Oleh sebab itu, dibutuhkan sosok generasi yang tangguh dan ulet untuk mengemban
amanah besar ini. Pemuda, dengan segala kelebihan dan keistimewaannya sangat
diharapkan untuk dapat mewujudkan cita-cita nasional menuju bangsa yang
bermartabat dan berdaulat secara utuh. Tentunya pemuda yang dimaksud adalah
mereka-mereka yang mempunyai jiwa nasionalisme, patriotisme serta didukung
dengan komitmen moral yang kokoh.
Dalam sejarah kemerdekaan negara republik Indonesia,
remaja atau pemuda telah ikut andil dalam menciptakan sebuah cita-cita bangsa,
yaitu memerdekakan bangsa Indonesia. Teks sumpah pemuda menjadi bukti
eksistensi pemuda Indonesia.
Demikianlah Sumpah
Pemuda yang diikrarkan 83 tahun yang lalu. Sejarah nasional telah membuktikan
bahwa pemuda merupakan penggerak roda sejarah yang mampu membawa masyarakat
yang tertindas menuju cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya. Bangsa ini lepas
dari cengkeraman kolonial karena jasa kaum muda. Catatan sejarah gerakan kepemudaan di Indonesia sudah
membuktikannya. Mereka, para pemuda ini, muncul atas air mata, keringat dan
darah rakyat Indonesia. Kurang lebih 350 tahun, selama itu, Indonesia hidup
dalam kesengsaraan. Kebebasan yang terampas, dan pergerakkan perjuangan dibawah
tekanan penjajah. Hingga ketika pada tanggal 28 oktober 1928 sebelum
kemerdekaan, para pemuda ini menggetarkan hati rakyat Indonesia, “Kami
Putra-putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, darah Indonesia,
mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”. Semangat mereka mewakili cita-cita perjuangan bangsa, yang
kemudian dikenal dengan peristiwa “Sumpah Pemuda”. Para pemuda ini bekerja
tanpa pamrih. Yang diinginkannya hanyalah kemerdekaan , kebebasan, keadilan,
dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sampai kerja keras mereka
berbuah dengan indah, cita-cita yang diperjuangkan, mengenai kebebasan, sampai
kini dinikmati oleh semua kalangan rakyat Indonesia.
Sekali lagi, sejarah membuktikan pentingnya
peran pemuda dalam mengubah bangsa. Tinta emas yang ditorehkan selalu menyita
perhatian dari berbagai jenis kalangan dan golongan. Tidak peduli dari warna
mana pemuda itu berasal, langkah tegapnya selalu dinanti-nanti. Karena geraknya
merupakan manifestasi pembangunan bangsa.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh
remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
disekitarnya.
2.
Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini
disebabkan oleh beberapa factor. Perilaku nakal remaja disebabkan oleh factor
remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari luar (eksternal).
3.
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin
figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga
mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
4.
Adanya
motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
5.
Anak-anak yang tidak disukai oleh
teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat
menyebabkan kegoncangan emosi.
B. EVALUASI
1.
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah
untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada
kenakalan remaja.
2.
Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan
nilai religious pada diri seorang remaja.
3.
Kenakalan remaja tanggung
jawab bersama baik,orang tua,guru,dan pemerintah
4.
Penanaman keagamaan perlu
ditingkatkan dikalangan generasi muda
5.
Pembinaan perlu
ditingkatkan disemua kalangan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
dan Terjemahannaya, Syaamil, Bandung
Darussalam,Burhanuddin “Sistem Islam: Solusi Terbaik
Bagi Tata Pergaulan Manusia” (Online) http://www.islamuda.com/?imud=rubrik&menu=cetak&kategori=3&id=210
Publikasi: Admin (04-07-2003) Sumber: ISLAMUDA [http://www.islamuda.com]. (diakses 22 Januari 2010)
Publikasi: Admin (04-07-2003) Sumber: ISLAMUDA [http://www.islamuda.com]. (diakses 22 Januari 2010)
Sidik,Muhammad.’Melibatkan
Peran Pemuda dalam Mewujudkan Harapan’ (Online)
“Peran dan
Tantangan Pemuda dalam Membangun Jati Diri Bangsa” (Online) http://antisains.blogdetik.com/2009/12/30/peran-dan-tantangan-pemuda-dalam-membangun-jati-diri-bangsa-refleksi-hari-peringatan-hari-sumpah-pemuda-ke-81/. (diakses 30
desember 2009)
“Peran
Agama dalma Pembangunan Bangsa” (Online) http://Bangrahmat.Wordpress.Com/2010/06/15/Peran-Agama-Dalam-Rencana-Pembangunan-Karakter-Bangsa/
“Mentoring Agama
Islam; Solusi Antisipatif Maraknya Tawuran Pelajar” (Online) http://fuadbawardi.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. (diakses 13 Mei 2004)
“Latar Belakang Kenakalan Remaja” (online)
http://masrifatinanani.student.umm.ac.id/2010/07/29/latar-belakang-kenakalan-remaja/. (diakses 29 Juli)
“Kenakalan
Remaja Dan Solusinya Dalam Islam” (Online) http://www.annajah.net/index.php?option=com_content&view=article&id=294:kultum&catid=62:sslam&Itemid=107. (diakses 17
Oktober 2011)
Unsilter,“Isi Makalah
tentang Kenakalan Remaja” http://unsilster.com/2011/02/isi-makalah-tentang-kenakalan-remaja/. (diakses 12
Februari 2011)
“Hal
– Hal Yang Mempengaruhi Timbulnya Kenakalan Remaja” (Online) http://h4b13.wordpress.com/2008/01/14/hal-hal-yang-mempengaruhi-timbulnya-kenakalan-remaja/. (diakses 14
januari 2008)
Bashir“Cara Mengatasi Kenakalan Remaja” (Online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar