STOP GRATIFIKASI KUA

STOP GRATIFIKASI KUA

Kamis, 04 Juni 2015

BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN




بسم الله الرحمن الرحيم
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup seorang diri, atau mengasingkan diri dari kehidupan bermasyarakat. Dengan dasar penciptaan manusia yang memikul amanah berat menjadi khalifah di muka bumi, maka Islam mmemerintahkan umat manusia untuk saling ta’awun, saling tolong menolong, untuk tersebarnya nilai rahmatan lil alamin ajaran Islam.
Maka Islam menganjurkan umatnya untuk saling ta’awun dalam kebaikan saja dan tidak dibenarkan ta’awun dalam kejahatan.
Oleh karena itu manusia selalu memerlukan orang lain untuk terus mengingatkannya agar tak tersesat dari ajaran Islam. Allah SWT mengingatkan bahwa peringatan ini amat penting bagi kaum Muslimin.
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman”(QS.Adzariyat:55)
Hendaknya umat Islam mengerahkan segala daya upayanya untuk senantiasa mengadakan tashlihul mujtama’, perubahan kearah kebaikan.

1. Silaturahim
Islam menganjurkan silaturahim antar anggota keluarga baik yang dekat maupun yang jauh. Islam bahkan mengkategorikan tindak pemutusan silaturahim adalah termasuk dosa-dosa besar. “Tidak masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim”(HR.Bukhari-Muslim).

2. Memuliakan tamu
Tamu dalam Islam mempunyai kedudukan yang amat terhormat. Dan menghormati tamu termasuk dalam indikasi orang beriman. “...barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”.(HR Bukhari-Muslim)

3. Menghormati tetangga
Hali ini juga merupakan indikator seseorang telah beriman ata belum. “....Barang siapa yang beriman kpada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya”(HR.Bukhari-Muslim)

4. Saling menziarahi
Rasulullah SAW sering menziarahi para sahabatnya, diantaranya pernah berkunjung ke rumah Qois bin Saad bin Ubaidah dan mendo’akan: “Ya Allah, limpahkanlah shalawatMu buat keluaraga Saad bin Ubadah”.
Abu Hurairah RA berkata: Bersabda Nabi SAW’”Ada seorang berziarah pada temannya di suatu kampung, maka Allah menyuruh malaikat (yang menyerupai manusia) menghadang di tengah jalannya dan ketika bertemu malaikat bertanya’”Hendak ke mana engkau?”. Jawabanya’”Saya akan pergi berziarahkepada seorang teman karena Allah di kampung itu”. Maka ditanya,”Apakah engkau merasa berhutang budi padanya atau membalas budi kebaikannya?”, jawbnya,”Tidak, hanya semata-mata kasinh sayang kepadanya karena Allah”. Berkata malaikat,”Saya utusan Allah kepadamu, bahwa Allah kasihkepadamu sebagaimana kau kasih kepada kawanmu itu karena Allah”.(HR.Muslim)

5. Memberi ucapan selamat
Sesungguhnya ucapan selamat terhadap suatu kebaikan itu mrupakan hal yang dilakkukan Allah SWT terhadap para nabiNya dan kepada hamba-hambaNya yang melakukan amalan surga. “Sampaikan kabar baik kepada mereka yang suka mendengarkan nasihat dan mengikuti yang baik daripadanya”(QS.Al Maidah: )


6. Peduli dengan aktivitas sosial
Orang yang peduli dengan aktivitas orang di sekitarnya, serta sabar menghadapi resiko yang mungkin akan dihadapi adalah lebih baik dari pada orang yang pada asalnya sudah enggan untuk berhadapan dengan resiko yang mungkin menghadang, sehingga ia memilih untuk mengisolir diri dan tidak menampakan wajahnya di muka khalayak. “Seorang mukmin yang bergaul dengan orang lain dan sabar dengan gangguan mereka lebih baik dari mukmin yang tidak mau bergaul serta tidak sabar dengan gangguan mereka”(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Ahmad)

7. Memberi bantuan sosial
Orang-orang lemah mendapat perhatian yang cukup tinggi dalam ajaran Islam. Kita wajib memperhatikan dan mengentaskan orang-orang yang berkatagori lemh tersebut, bahkan seorang Muslim yang tidak peduli dengan orang lemah adalah termasuk dalam orang yag mendustakan agama.
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?, Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin".(Al Maa’un :1-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar